Temuan Buku Lama

Setiap orangtua punya standar bacaan sendiri buat anak-anaknya. Aku juga punya, meski belum punya anak sendiri, tapi buku yang kukoleksi akan dengan senang hati kuperkenalkan dengan keponakan-keponakan kecilku.

Menurutku buku anak yang baik adalah buku yang mengajarkan ketrampilan berbahasa, baik verbal maupun tulisan, dan sarat dengan nilai kebaikan.

Buku anak sendiri sebenarnya terbagi berdasarkan usia anak, menyesuaikan kemampuan mencerna sebuah cerita dan kemampuan membaca. Ada yang baru bisa diperkenalkan untuk usia 3 tahun, sampai 12-14 tahun. Cerita dan jenis buku bisa beragam, tentu disesuakan dengan usianya.

Tiap kategori usia memiliki minat dan kemampuan berbeda juga, jadi kupikir, paling penting adalah memulai sejak dini memilih buku yang baik, karena ketika udah usia 12-14 tahun, pastinya tiap anak udah punya hobi dan minat sendiri-sendiri. Anak yang suka buku sejarah mungkin ngga akan minat baca buku sci-fi, menjelang remaja, biasanya sudah terbentuk selera pribadi. Dan pengaruh teman-teman, atau bacaan yang lagi bestseller, mungkin lebih menarik buat mereka.

Nah, sejak aku berniat untuk bisa mengumpulkan buku cerita anak yang paling berkesan ketika masa kecil dulu, yang menurutku bagus dan perlu dibaca anak-anak antara lain adalah buku-buku berikut:

1. Buku ilustrasi seri Hutan karya Tony Wolf

Kebetulan, aku baru berhasil menemukan kembali buku yang pernah kubaca waktu masih kecil dulu. Buku cerita bergambar dengan ilustrasi indah Tony Wolf  ini berisi kumpulan cerita pendek dan disampaikan dengan sangat menarik.

4 seri Warga Hutan ini tema bukunya berbeda-beda. Yang pertama kukoleksi adalah yang ‘Jumpailah Warga Hutan’. Menceritakan kehidupan warga Hutan yang hidup berdampingan. Kadang ada acara makan bersama (dan glek, ilustrasi jagung bakar yang dimasak oleh para semut sungguh bikin laper).., ada kisah bikin rumah pohon bergotong royong, dan banyak lagi.

Buku Tony Wolf sudah mulai kuperkenalkan pada keponakanku (usia 2 tahun) yang baru senang memperhatikan gambar hewan. Biar bermain sambil belajar juga, jadi meski kdang cerita yang disampaikan ngga harus plek sama dengan yang di buku, tapi dari gambar-gambar di dalamnya memungkinkan kita mengarang cerita sendiri.

2. Buku Dongeng.

Sekarang banyak sekali jenis buku dongeng dijual di toko buku. Menurutku, dua seri buku Kumpulan Dongeng ini yang paling klasik dibandingkan buku dongeng dengan ilustrasi komputer.

Mungkin karena aku sendiri ilustrator ya, dan sangat senang dengan buku bergambar yang mengandalkan ilustrasi hand drawing, bukan gambar rekayasa komputer.

Charles Perrault adalah penulis cerita dari Perancis yang memperkenalkan genre bacaan kisah-kisah peri pada awal abad 18. Kisah terkenalnya adalah Le Petit Chaperon rouge (Little Red Riding Hood), Cendrillon (Cinderella), Le Chat Botté (Puss in Boots) and La Barbe bleue(Bluebeard) . Banyak hasil karyanya disadur dan ditulis kembali oleh  Brothers Grimm, bahkan diadaptasi ke tarian ballet (seperti karya terkenal Tchaikovsky The Sleeping Beauty), teater, dan film (Disney).

Sementara Buku Kumpulan Dongeng Binatang adalah cerita fabel yang menggambarkan karakter tiap hewan digambarkan dengan profesi tertentu. Asik deh, meski gaya gambar hewannya tetap realistis, tapi tetap lucu buat dilihat, misalnya kumpulan ibu-ibu arisan unggas, yang menggambarkan kumpulan ibu-ibu angsa, belibis, ayam, bebek, semua mencerminkan sifatnya masing-masing.

Masih banyak buku bagus yang belum kukoleksi, sementara buku-buku diatas yang akhirnya kutemukan lagi setelah berpuluh tahun berselang. Senang rasanya bisa membaca ulang lagi buku-buku ini. Kali ini aku membacakannya untuk keponakanku!